Evolusi kecerdasan buatan (AI) adalah perjalanan panjang dari mimpi manusia meniru kecerdasan ke mesin, menjadi salah satu pilar teknologi modern. Berikut ringkasan evolusinya dari awal hingga saat ini:

🧠 1950-an: Awal Konsep dan Optimisme Awal
-
Alan Turing mengajukan pertanyaan legendaris: "Can machines think?" dan memperkenalkan Turing Test (1950) sebagai tolok ukur kecerdasan mesin.
-
Istilah "Artificial Intelligence" dicetuskan oleh John McCarthy pada konferensi Dartmouth tahun 1956 — inilah kelahiran resmi AI sebagai bidang akademik.
-
Komputer awal mulai diprogram untuk menyelesaikan masalah logika dan matematika sederhana.
🧮 1960–1970-an: Aturan dan Sistem Pakar
-
Fokus pada "symbolic AI" atau GOFAI (Good Old-Fashioned AI): sistem yang mengikuti aturan eksplisit (rule-based).
-
Munculnya sistem pakar, seperti DENDRAL (analisis senyawa kimia) dan MYCIN (diagnosis penyakit), yang bekerja berdasarkan basis pengetahuan.
-
Namun, AI masih terbatas dan sulit beradaptasi di luar domain yang sempit.
❄️ 1980-an: "AI Winter" dan Tantangan Realitas
-
Harapan yang berlebihan tidak terwujud → pendanaan dan minat mulai menurun: disebut AI Winter.
-
Namun, terjadi kemajuan dalam jaringan saraf tiruan (neural networks), khususnya algoritma backpropagation (1986) oleh Rumelhart, Hinton, dan Williams.
💻 1990-an: AI Terapan dan Pembelajaran Mesin
-
Fokus beralih ke machine learning (ML): mesin belajar dari data, bukan hanya mengikuti aturan tetap.
-
IBM Deep Blue mengalahkan juara dunia catur Garry Kasparov (1997), menjadi tonggak sejarah AI dalam permainan strategi.
-
Kemajuan di bidang statistik dan data mining mulai meletakkan dasar bagi AI modern.
🌐 2000-an: Big Data dan Awal Kecerdasan Praktis
-
Internet menghasilkan ledakan data dan memunculkan AI dalam produk nyata, seperti sistem rekomendasi (Amazon, Netflix).
-
Perkembangan infrastruktur komputasi (GPU, cloud) memungkinkan eksperimen AI dalam skala besar.
🧠 2010-an: Kebangkitan "Deep Learning"
-
Deep learning (jaringan saraf berlapis-lapis) menjadi terobosan besar berkat penelitian oleh Geoffrey Hinton, Yann LeCun, dan lainnya.
-
Google DeepMind menciptakan AlphaGo, yang mengalahkan pemain Go kelas dunia (2016).
-
AI mulai digunakan dalam pengenalan wajah, suara, mobil otonom, terjemahan otomatis, dan lainnya.
-
Asisten digital seperti Siri, Alexa, dan Google Assistant menjadi populer.
🤖 2020-an: AI Generatif dan Kecerdasan Umum Terbatas
-
Munculnya AI generatif seperti GPT (oleh OpenAI), DALL·E, ChatGPT, dan Sora (video AI) merevolusi kreativitas digital dan interaksi manusia-mesin.
-
Model besar (Large Language Models / LLM) bisa menulis, berdialog, membuat kode, hingga menciptakan gambar dan musik.
-
Muncul kekhawatiran dan diskusi serius soal etika, bias, keamanan, dan dampak sosial dari AI.
🔮 Masa Depan (yang Sedang Dimulai)
-
Fokus kini pada AI yang lebih cerdas, aman, dan etis — termasuk riset menuju Artificial General Intelligence (AGI).
-
AI mulai dikombinasikan dengan robotika, bioteknologi, dan kuantum computing.
-
Peran manusia dan AI akan semakin terintegrasi dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.